Jemariku mencoba melukis sesosok guru honorer yang ku kenal.
Namun tak mampu menggambar betapa besar jasamu untuk negara.
Hatimu sangat sabar, walaupun hanya tenaga pendidik berstatus honorer.
Seorang guru olahraga yang sudah lama ku kenal selalu bahagia dan ceria walaupun dalam keadaan sulit.
"Tetap sabar, rezeki sudah ada yang atur," sebut Budi saat berdiskusi bersama ku sambil menikmati kopi di warung Kota Tembilahan.
Waupun profesimu hanya sebagai tenaga pendidik yang berstatus honores, namun bagi kami, "Engkau- PAHLAWAN ANAK-ANAK BANGSA"
Ya,
Banyak pikir orang tentangmu, engkau tetap pejuang dalam mencerdaskan anak bangsa yang akan menghantarkan mereka menjadi orang yang berguna bagi Negara.
Saya menarok hormat kepadamu, walaupun semua orang hanya mengenalmu hanya Budi. Tapi kamu sangat berjasa bagi Negara.
Yang mencoba melakukan sesuatu untuk Negeri, mendidik putra putri tergambar ketulusan dan terpancar senyum manis dan bahagia.
Aku akan menceritakan kepada semua orang betapa baiknya hatimu dalam berkontribusi dan memberikan sumbangsih untuk Negeri ini.
Aku bangga menjadi temanmu, aku bangga menjadi sahabat mu. Tetaplah berjuang waupun getirnya kehidupan.
Akan banyak cerita tentangmu, kini terhenti oleh larut malam. Salam dari sahabat.
---------------------------
Penulis: MHD
