Diduga Diracun, Gajah Jantan Ditemukan Mati

Diduga Diracun, Gajah Jantan Ditemukan Mati
BKSDA Riau saat memeriksa bangkai gajah Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Rabu (12/7/23).

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan, Rabu (12/7/23) menginformasikan penemuan gajah mati di bagian tenggara kantong kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.

Menurutnya, pada Selasa (11/7/23) sekitar pukul 07.00 wib, seorang karyawan perusahaan menemukan gajah yang sudah mati. Lokasi penemuan merupakan salah satu areal klaim atau areal yang telah ditanami sawit.

"Benar telah ditemukan satu individu gajah liar mati di sekitar kantong Tesso Tenggara pada 11 Juli kemarin. Ditemukan karyawan perusahaan. Kita sudah cek di sekitar lokasi, hanya ini yang kita temukan mati," ungkap Genman.

Tim Balai BKSDA Riau dan Gakkum sudah menurunkan tim investigasi. Tim langsung melakukan olah TKP dan melakukan neukropsi untuk mengetahui penyebab kematian gajah.

Hasil olah TKP diketahui gajah mati tersebut diidentifikasi sebagai gajah jantan berusia sekitar 10-12 tahun. Gajah ditemukan dengan kondisi gading lengkap dan tidak ada bagian tubuh yang luka dan atau hilang.

"Tidak jauh dari lokasi ditemukan juga satu kantong yang berisi gula merah, ini diduga dijadikan umpan untuk makanan gajah yang biasanya dicampur dengan zat yang mengandung racun. Dugaan sementara ini diracun," kata Genman.

Tim juga sudah melakukan neukropsi untuk mengetahui penyebab kematian gajah. Berdasarkan hasil neukropsi, kematian gajah diduga karena keracunan yang menyebabkan gangguan terhadap saluran pernapasan dan peradangan pada saluran pencernaan dan lambung.

"Untuk pemeriksaan lebih lanjut, BBKSDA telah menyisihkan organ dalam gajah untuk uji laboratorium," kata Genman.

Menurut Genman, dalam kantong Tesso Tenggara masih ada puluhan gajah liar hidup di sana.

" Kami akan segera koordinasi dengan penegak hukum untuk langkah lebih lanjut karena gajah dilindungi Undang-undang dan semua harus menjaga," pungkasnya.

Berita Lainnya

Index