BEM UNRI Menolak Secara Tegas Rencana Pemberian Pahlawan Soeharto

BEM UNRI Menolak Secara Tegas Rencana Pemberian Pahlawan Soeharto
Ket foto: Presiden RI Ke-2 Soeharto.

PEKANBARU - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UNRI) menolak secara tegas pemberian gelar pahlawan terhadap Mantan Presiden ke- 2 RI Soeharto.

Presiden Mahasiswa UNRI, Ego Prayogo mengatakan pemberian gelar tersebut merupakan bentuk gagalnya dan butanya pemerintah dalam melihat sejarah.

"Beberapa ahli sejarah bahkan tidak setuju masih banyak permasalahan ke masyarakat apabila Soeharto ini dijadikan sebagai pahlawan," kata Ego, Senin (10/11).

Ia menilai sejarah kelam berupa penculikan aktivis di masa lampau menjadi catatan buruk dan penilaian tak layak Soeharto sebagai pahlawan Nasional.

"Kami tidak akan lupa dengan kawan, abang, kakak kami yang hilang dari Soeharto mulai memerintah hingga ia lengser sekalipun," katanya.

"Penilaian ini tidak berat sebelah, akan tetapi kita menguji fakta yang terjadi dan beberapa bukti yang tertuju kepada Soeharto bahwasanya masih belum bisa dijadikan pahlawan negara," ujarnya.

Bahkan, Ego mengingatkan masih ada mahasiswa UNRI yang saat ini berada di jeruji besi.

"Ingat kawan kami masih ada dalam jeruji besi, dan pemerintah masih banyak hal penting dari pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan," katanya.

Di satu sisi ia menegaskan bahwa pengusulan tersebut dapat mengaburkan fakta historis mengenai praktik kekuasaan Orde Baru. Ia menilai bahwa pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan mengabaikan penderitaan para korban pelanggaran hak asasi manusia dan membuka ruang lahirnya pembacaan sejarah yang keliru.

Berita Lainnya

Index